Pengelolaan Sampah Belum Maksimal, TPA di 10 Wilayah Kewalahan Tampung Limbah

Kawasan Urban 07 Mei 2025 308 kali dibaca
Gambar Artikel Tumpukan sampah di TPA

LingkariNews - Sampah masih menjadi persoalan besar di Indonesia yang belum tertangani secara menyeluruh. Sistem pengelolaan sampah yang belum optimal menyebabkan banyaknya limbah rumah tangga dan industri tidak terproses dengan baik. Sampah yang tidak terkelola ini pada akhirnya mencemari lingkungan.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per 24 Juli 2024, timbunan sampah nasional mencapai 31,9 juta ton. Dari jumlah tersebut, hanya 63,3% atau sekitar 20,5 juta ton yang berhasil dikelola. Sisanya, sebesar 35,67% atau sekitar 11,3 juta ton idak terkelola dan berpotensi menciptakan gunungan sampah yang kian tak terkendali.

TPA di 10 Provinsi Sudah Overkapasitas

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), setidaknya terdapat sepuluh provinsi di Indonesia yang TPA-nya telah melampaui kapasitas daya tampung. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan minimnya infrastruktur pengelolaan sampah, tetapi juga menunjukkan lemahnya upaya pengurangan sampah dari sumbernya.

Salah satu kasus mencolok terjadi di TPA Piyungan, Yogyakarta. Beroperasi sejak 1996, TPA ini menyerap sekitar 630 ton sampah per hari dari tiga wilayah: Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul. Akibatnya, area seluas 12,5 hektar itu sudah kelebihan kapasitas sejak 2012.

Kasus serupa juga terjadi di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Meski hanya dirancang menampung 1,9 juta meter kubik, TPA ini kini telah terisi hingga 15,4 juta meter kubik. Timbulan sampah yang tak terkelola secara optimal ini menyebabkan gangguan terhadap kebersihan lingkungan, potensi pencemaran air dan tanah, hingga dampak kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Masalah Pengelolaan Sampah di Indonesia

Pertambahan jumlah penduduk berdampak langsung pada meningkatnya volume sampah yang dihasilkan. Dengan konsumsi yang makin tinggi, timbunan sampah domestik maupun industri juga terus meningkat. Di tengah laju pertumbuhan tersebut, sistem pengelolaan sampah nasional masih belum mampu mengimbangi kecepatan produksinya.

Buruknya pengelolaan sampah di Indonesia disebabkan oleh sejumlah faktor struktural dan kultural yang saling terkait. Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Oetami Dewi, menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat yang belum merata terhadap pengelolaan limbah sebagai salah satu akar masalah.

Selain itu, lemahnya implementasi kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah memperparah kondisi. Sistem pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah masih minim, sementara infrastruktur seperti tempat pemrosesan akhir (TPA) sering kali tidak memadai atau sudah kelebihan kapasitas. Kurangnya edukasi berkelanjutan serta minimnya insentif bagi sektor informal juga berkontribusi terhadap menumpuknya sampah yang tak tertangani dengan optimal.

Target Pengelolaan Sampah Nasional dan Peran Pemerintah Daerah

Pemerintah menargetkan 38% dari total sampah nasional dapat dikelola secara secara efektif pada 2029. Ini merupakan bagian dari strategi mengatasi ancaman over capacity TPA. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa peran utama dalam mensukseskan target ini ada di tangan pemerintah daerah. 

“Pemda harus mengambil peran utama melalui inovasi dan aktif melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah, khususnya dalam pemilahan sampah di tingkat rumah tangga,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menko Agus Harimurti Yudhoyono menekankan pentingnya integrasi lintas sektoral guna memastikan target pengolahan sampah nasional tercapai secara optimal. “Tidak cukup hanya mengurangi sampah yang masuk ke TPA, tetapi juga memaksimalkan konsep Waste to Energy,” kata AHY.

 

(KP/AI)

 

Sumber:

https://brin.go.id/drid/posts/kabar/113-juta-ton-sampah-di-indonesia-tidak-terkelola-dengan-baik

https://www.kompas.id/baca/riset/2023/07/28/darurat-pengelolaan-sampah-di-indonesia

https://pu.go.id/berita/menteri-pu-dody-tekankan-pentingnya-komitmen-pemda-dalam-pengelolaan-sampah-berkelanjutan