LingkariNews - Pada Minggu, 15 Juni 2025, Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar panen kopi perdana di Dusun Ploso Kerep, Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Panen ini merupakan capaian awal dari program pengembangan kawasan kopi robusta yang dicanangkan Direktorat Jenderal Perkebunan sejak 2022. Program tersebut mencakup 50 hektare lahan dan melibatkan 20 kelompok tani, dengan varietas unggul Robusta Hibrida Propeligitim.
Di tengah meningkatnya permintaan global terhadap kopi berkualitas, inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk mendorong daya saing kopi Indonesia, sekaligus memperkuat peran petani lokal dalam rantai pasok komoditas unggulan nasional.
Kegiatan panen kopi perdana di Sleman menandai capaian penting dalam upaya penguatan komoditas kopi nasional. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Sleman, Wakil Bupati, Kapolda DIY, Danrem, hingga Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto. Kehadiran mereka mencerminkan dukungan penuh terhadap revitalisasi sektor perkebunan kopi berbasis kerakyatan.
Turut hadir pula perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sejahtera sebagai penerima bantuan benih kopi robusta dari Direktorat Jenderal Perkebunan. Bantuan tersebut kini mulai menunjukkan hasil nyata, terlihat dari keberhasilan panen kopi yang berlangsung hari itu.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas bantuan benih kopi robusta pada tahun 2022. Kini petani dapat memanen hasilnya dan mulai merasakan manfaat,” ujar Sri Sultan HB X. Ia juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur pendukung seperti embung dan jaringan perpipaan untuk menunjang produktivitas kebun kopi secara berkelanjutan.
Sementara itu, Heru Tri Widarto menyoroti potensi agrowisata berbasis kopi di Yogyakarta yang dinilai sangat menjanjikan. Dengan pengelolaan yang tepat dan sinergi antar-pihak, pengembangan kawasan panen kopi juga dapat berperan sebagai pendorong sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
“Yogyakarta merupakan provinsi yang memiliki keunggulan geografis dan historis di bidang pariwisata, kebudayaan, pendidikan, bisnis dan pertanian. Kondisi ini sangat potensial untuk pengembangan agrowisata, industri dan hilirisasi kopi,” ungkanya.
Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar di dunia keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, produksi kopi nasional selama periode 2022 hingga 2025 mencapai rata-rata 789.000 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan kopi robusta yang tersebar di berbagai sentra produksi dalam negeri.
Dengan hasil produksi kopi yang besar, Indonesia juga menjadi salah satu negara pengekspor kopi utama di dunnia. Sekitar 60 persen dari total panen kopi Indonesia diekspor ke pasar utama seperti Amerika Serikat, India, Mesir, Jerman, dan Malaysia. Pada periode Januari hingga September 2024 saja, ekspor kopi Indonesia tercatat mencapai 342.000 ton atau senilai 1,49 miliar dolar AS (setara Rp23 triliun).
Kopi merupakan komoditas unggulan yang memainkan peran strategis dalam perekonomian nasional. Sebagai penghasil devisa terbesar keempat dari sektor pertanian setelah kelapa sawit, karet, dan kakao, kopi menjadi tulang punggung penting dalam perdagangan komoditas ekspor.
Indonesia sendiri dikenal memiliki kondisi agroklimat yang nyaris ideal untuk budidaya kopi, terutama di wilayah-wilayah dekat garis khatulistiwa. Data hingga akhir 2023 menunjukkan bahwa luas lahan perkebunan kopi di Indonesia telah mencapai sekitar 1,27 juta hektare, dengan sentra produksi utama tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Besarnya potensi ini memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok kopi global.
Panen kopi yang terus berlanjut di berbagai daerah tak hanya berkontribusi pada volume ekspor, tetapi juga memperkuat daya tawar kopi Indonesia di tengah persaingan pasar internasional yang kian dinamis.
Untuk berita dan informasi lainnya seputar dunia pertanian, kunjungi lingkarinews.id.
(KP/NY)
Sumber:
https://pertanian.go.id/?show=news&act=view&id=6900
https://tanamanindustri.bsip.pertanian.go.id/berita/tren-2025-peluang-dan-daya-saing-kopi-indonesia
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186?